Sejarah AREMANIA korwil NTT

Sebagai seorang semi profesional membuatku harus siap ditugaskan dimana saja. Sudah setahun ini aku ditugaskan di kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Tiap orang pasti punya rasa kecewa. Begitu juga denganku yang awalnya begitu kecewa dengan keputusan ini. Jauh dari keluarga dan kampung halaman Malang tercinta.

Lama-kelamaan aku pun mulai adaptasi dengan atmosfer di kota Kupang. Bersama rekan-rekan satu tempat kerja Nurwiga Andi Wijaya, Setyo Hadi, Mochamad Ishak Al Bashori dan Nugroho Setio Aji, aku merasa seperti dilingkungan rumah sendiri karena mereka semua anak-anak dari Malang.

Rasa kecewaku pun hilang. Wiga dan Hadi sudah lebih dari 2 tahun di sini. Mereka berdua sudah hafal jalan-jalan di sini. Berbeda dengan temanku yang lain, Bashori (a.k.a Chromenx) di sini dengan istri (Didin Rasna Oktavianika) dan anaknya (Nabil). Beberapa orang inilah yang awalnya sering kumpul bersama. Ke pantai, billiard, renang, jalan-jalan, dll. Aku dan Bashori sering sekali memakai kaos kebesaran Arena.

Sebagai orang Malang, pasti tak lepas dari sepak bola. Begitu juga dengan kami. saat Arema bertanding, sudah kewajiban buat kami untuk menonton pertandingan lewat televisi. Tapi sayang, ANTV sebagai satu-satunya Stasiun TV yang menyiarkan Indonesian Super League tak mempunyai stasiun pembantu di Kupang. Sehingga kami pun kesulitan menyaksikan pertandingan jika Arena bertanding.

Kecuali rumah-rumah yang mempunyai parabola. Kami menonton jika ada tamu kantor yang menginap di hotel. Sebab di hotel sudah menggunakan parabola. Tamu kantor biasanya tinggal lama di hotel. Sampai berbulan-bulan. Sangat bahagia bisa tertolong menyaksikan Arena bertanding. Nonton bareng yang sangat antusias. Pernah juga dulu ada teman yang ditugaskan sementara yang juga sama-sama dari Malang. Suasana di kamar hotel menjadi semakin ramai. Yang membuat kami bangga adalah drummer Arema Voice , Dimas Yudo Bramantyo yang kebetulan teman dari Nugroho, pernah ikut nonton bareng.

Sejak saat itu aku terinspirasi mendesign logo-logo Arema. Awalnya aku menyebut perkumpulan kecil ini dengan sebutan Aremania Media Kupang NTT. Yaitu sekelompok Kera Ngalam di kota kupang NTT yang bisa menyaksikan dan mengetahui berita-berita tentang Arena cuma dari media cetak dan elektronik.

Suatu hari tinggal aku dan Nugroho di Kupang. Teman-teman yang lain tugas ke luar pulau dan Arema bertanding Tamu kantor sudah selesai bertugas di Kupang. Sangat kecewa waktu itu karena kami tidak bisa melihat pertandingan lagi di kamar hotel. Bingung, kami berdua pun memberanikan diri sok kenal dengan penjual depot Bakso Arema. dengan memakai kaos bertulis Arema (hampir tiap hari aku selalu memakai kaos Arema), mereka (Sam Edi dan Sam Slamet) menyambut kami dengan senyuman. Mermaksud dapat melihat pertandingan, ternyata kami malah mendengar keluhan ( di ndi ki ker osi tail Arema neam ?) kata mereka. Semangkuk Basho telah habis dan kami pun pulang ke kost dengan wajah murung dan kecewa karena tak dapat menyaksikan pertandingan AREMA.

Pikiran sumpek, aku, Nugroho dan Hadi sedang duduk-duduk di plataran Flobamora Mall. Tiba-tiba aku melihat seseorang memakai kaos putih bergambar besar Logo Arema. Tanpa sungkan-sungkan aku pun menyapa dia. Melihat aku juga memakai kaos Arema, dia pun menyambut dengan senyuman. Saat itu kami langsung akrab. Dia adalah Eko anak Batu yang sama sama terdampar di kota Kupang (Eko sekarang jadi salah satu dedengkot Aremania East Nusa Tenggara).

Sejak saat itu kami tak bingung lagi menonton pertandingan Arema karena bisa menonton kapanpun Arema bertanding di tempat Eko. Dalam hatiku munculah sebuah pemikiran bahwa sebenarnya banyak orang Malang yang tinggal di Kupang. Timbulah sebuah ide untuk membuat sebuah acara untuk mengumpulkan orang-orang Malang di Kupang. Ide ku disambut dengan hangat oleh Nugroho, Bashori dan Eko lewat sebuah obrolan yang berakhir dengan rencana serius mengadakan sebuah acara.

Aku dan Bashori mulai mencari tukang Sablon. Design logo Arema Media Kupang buatanku akan dijadikan stiker. Rencana awal acara akan diadakan tepat saat ultah Arema (11 agustus 2009 ) yang akhirnya mundur jadi tanggal 13 agustus 2009. acara belum terlaksana, aku harus berangkat ke flores dan lanjut ke Denpasar. Sangat kecewa aku waktu itu. Aku Cuma bisa membantu dana pembuatan stiker dan undangan. Dengan berat hati, aku meninggalkan Kupang. Eko, Nugroho dan Bashori mulai On Air di radio-radio lokal kota Kupang mengumumkan Acara Temu Kangen Warga Malang. Undangan disebar. Tepat pada tanggal 13 Agustus 2009 acara terlaksana dengan memuaskan. 37 orang Malang hadir dalam acara itu. Nama di ubah menjadi Aremania East Nusa Tenggara.

Semakin banyak saudara di kota Kupang semakin sering berkumpul dan berbagi pengalaman. Aku baru bisa bergabung lagi dengan teman-teman saat acara Buka Bersama Anak Yatim Piatu di Masjid Agung Kota Kupang. Aremania East Nusa Tenggara menyumbang 240 buah buku tulis kepada anak yatim piatu.

Beberapa waktu lalu Aremania East Nusa tenggara menyaksikan siaran langsung Pertandingan perdana ISL antara Arema vs Persija di Rumah Pak Erwanto. Tepat di hari ulang tahun Bu Anni, istri Pak Erwanto. Kemenangan Arema 1 – 0 merupakan kado yang indah buat beliau dan buat kami Arema east nusa tenggara.

Terimakasih Ya Allah Ya Rab, cita-cita kecilku kini telah terwujud. Terima kasih kepada Eko aremania, Setyo Hadi ( sekarang di Surabaya, sukses Bung Had!), Bashori, Nugroho, kalianlah yang sangat berjasa,terimakasih pula kepada Nurwiga, Pak Erwanto, Bu Anni, Pak Saat sekeluarga, Agung Hartadi, Sam Dadix, Noval, Nanang Utab, Ambara saraswati, Catur, Didin Rasna Oktavianika, Ayunani, Tiara, Udin silup, Samuel Kupang , Novanto center, Sam Edy, Sam Slamet, Virgo Bagus team, Eko extrajoss, Sam Jerry dan istri,dimas Yudo Bramantyo, Cimboet ae arema87, A6 utab, AREMA Malang, ONGISNADE.NET, Mbak umy, Semua AREMANIA/NITA dimanapun berada dan semua Yang tidak bisa disebut satu-satu.

Harapanku kebersamaan ini menambah semangat dan kekuatan dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang jauh dari kampong halaman Kota Malang tercinta. Menumbuhkan rasa cinta yang besar terhadap keluarga, saudara dan teman seperjuangan. Kebersamaan ini sebagai modal yang kuat untuk selalu yakin bahwa dimanapun kita berpijak, Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan semangat untuk kita semua.