Efek Tulisan terbakar

Kali ini kita akan BELAJAR membuat teks yang terbakar. Langsung ae.. ikuti langkah-langkahnya berikut ini

Tutorial Photohop ini diarsipkan di ilmugrafis dalam kategori Teks Effect

1 Buat document baru 800 x 600 Pixel

2. Birikan warna Background hitam, kemudian buat teks hingga seperti gambar


3. Kemudian restireze teks dengan cara klik kanan pada layer teks dan pilih restireze, lihat gambar:


4. Kemudian berikan efek wind (Klik Menu Filter > Stylis > Wind ),
atur sesuai gambar: kemudian ulangi lagi efek wind ato bisa langsung tekan Ctrl + F 2x ( untuk mengulangi efek yang terakhir digunakan )


5. Berikan efek wind lagi ( ulangi langkah no 4 ) bedanya pada pengaturan direction (from the right dan from the lift).



Hasilnya kira-kira seperti ini:



6. Ok sekarang kita putar 90 cw ( klik edit  > transfrom > rotate 90 derajat cw ) seperti ini:



7. Nah sekarang kita kasih lagi efek wind (ulangi langkah 4 dan 5 ). Hasilnya:


8. kita rotate kembali agar kembali kesemula yaitu (Klik Edit > Transfrom > Rotate 90 derajat Ccw )



9. Kini tinggal ngasih deh apinya, siapkan korek ya hehe…
sebelumnya kita ubah mode warna ke Grayscale ( klik image > mode > grayscale ), lalu kita ubah lagi ke indexed color ( klik image > mode > indexed color ),





10. Terakhir kita sulut deh apinya dengan color table ( Klik Image > Mode > Color Table ), dan atur sesuai dengan gambar:




HAsilnya Akhirnya:
Teks Api

source : http://www.ilmugrafis.com/photoshop_teks.php?page=teks-terbakar-fire-burning-effect

Read more


Tutorial Membuat Teks Efek Fill Gambar

Tutorial Kali ini kita akan mencoba membuat sebuah teks yang dalamnya berisikan sebuah gambar, sehingga teks terlihat lebih cantik.. he3...

Berikut Langkah-langkahnya:
1. Buat file baru
File > New dengan ukuran (Width : 450 px dan Height : 170 px)

2. Buat sebuah teks menggunakan HORIZONTAL TYPE TOOL
Hasilnya...

Kemudian Atur jenis Fonts dan Ukuran sesuai dengan selera kamu…
Disini saya menggunakan kata Digital dengan font Script MT Bold
Hasilnya:

Atau anda ingin font yang lain? bisa manfaatkan dengan search engine --> Keyword Download Fonts

3. Buka file gambar yang ingin kamu jadikan FILL dalam teks
Caranya: File > Open (pilih gambar) > Open Kamu bisa gunakan gambar apapun yang kamu suka.
disini anda bisa Gunakan Gambar ini sebagai latihan

Klik kanan gambar lalu pilih Save image As...
Atau gunakan gambar lain dengan mencari di searh engine... Keyword Wallpapers

4. Masukkan gambar yang sudah kamu pilih ke dalam layar kerja yang kita kerjakan tadi.
Caranya: Gunakan MOVE TOOL Klik Kanan + Tahan pada gambar > Tarik > Masukan Kedalam Layar kerja yang kita kerjakan. Atur ukuran gambar sehingga sesuai dengan ukuran Teks yang telah kamu buat

Pindahkan Gambar ke Kanvas Tulisan

5. Perhatikan pada WINDOW LAYER

Pastikan posisi Layer Gambar berada diatas Layer Teks
Tekan dan Tahan tombol ALT
kemudian arahkan kursor diperbatasan antara Layer gambar dan Layer Teks (ditandai garis biru pada gambar diatas), jika posisi kursor telah pas otomatis kursor akan berubah (lihat simbol yg lingkari merah pada gambar diatas), kemudian kamu tinggal KLIK. Jika langkah kamu benar maka gambar akan masuk kedalam Teks
Hasilnya:



source http://www.ilmugrafis.com/photoshop_teks.php?page=membuat-teks-fill-gambar

Read more


3 d Teks Blue Arts


Tutorial kali ini agak extrim untuk dicoba tapi bagi anda yang menyukai tantangan dan hal - hal baru pasti bisa membuat 3 d (dimensi) teks blue arts...

Langkah -langkahnya:

1. Buka Program Photoshop - File - New
Setting Ukuran kanvas


2. Gandakan layer
Pada menu utama Pilih Layer - Duplicate Layer...
Setelah itu...

Ke menu utama lagi dan Pilih Layer - Layer Style - Blending Options

Nah akan muncul window dari Blending Option
- Centang dan pilih Color Overlay, pada pengaturannya:

Jangan di OK dulu... Berikutnya...

- Centang dan pilih Gradien Overlay, pada pengaturannya:

Nah setelah itu baru klik OK

Hasil Sementara


3. Tekan CTRL + T untuk memunculkan Properties Teks lalu atur seperti ini

Setelah itu klik huruf T pada window yang saya tandai merah di atas kemudian gunakan Teks Tool dan ketik terserah anda
Namun disini saya mengetik "desain" jd hasilnya:


4. Pemberian Efek
Ke menu utama dan Pilih Layer - Layer Style - Blending Options
- Centang dan pilih Inner Shadow, pada pengaturannya:


- Centang dan pilih Bevel and Emboss , pada pengaturannya:


- Centang dan pilih Gradien Overlay, pada pengaturannya:


- Centang dan pilih Stroke, pada pengaturannya:


Hasil Sementara


Klik kanan Layer Pallete dengan tulisan desain, lalu pilih Wrap Text...


Hasil Sementara


4. Kemudian gandakan Teks Layer lalu Clear The Layer Style, bingung???
- Caranya Pada menu utama Pilih Layer - Duplicate Layer...
Kemudian Klik Kanan Layer Copy tersebut dan pilih Clear Layer Style

5. Edit dengan Text Tool dan ubah warna dari teks Later Copy menjadi warna hexadecimal 072873

6. Setelah itu tekan dan tahan Tombol ALT + gunakan tanda arah panah kiri 3X dan bawah 3X
Kemudian Pindahkan Layer dengan tulisan desain ke urutan layer paling atas


Hasil Sementara


7. Pada desain copy 8
Gunakan Layer - Layer Style - Blending Options - Drop Shadow


Hasil Akhirnya:

3 d Teks Blue Arts

source : http://www.ilmugrafis.com/photoshop_teks.php?page=3d-teks-blue-arts




Read more


31 Maret, Batas Akhir Klub Lunasi Gaji Pemain



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub ISL dan IPL diminta melunasi gaji para pemainnya yang tertunda sebelum 31 Maret 2013.

Keputusan itu adalah hasil pertemuan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia (APPI) di Kantor BOPI, Rabu (23/1).

Pertemuan itu digelar untuk menagih konsistensi BOPI dalam menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji pemain.

Sebelumnya, BOPI memberikan rekomendasi izin penyelenggaraanLSI dengan dua syarat, yakni penyelesaian masalah tunggakan gaji, serta klub harus mengizinkan pemainnya membela timnas. Namun, kenyataannya APPI masih menemukan klub-klub IPL dan LSI yang belum membayarkan gaji pemainnya.

Klub IPL yang masih menunggak gaji di antaranya Bontang FC, Persebaya Surabaya, Perseman Manokwari, dan Persema Malang. Sementara klub ISL yakni Sriwijaya FC (dua bulan), PSPS Pekan Baru (sembilan bulan), Persidafon (sembilan bulan), Persija (lima bulan), dan Arema (empat bulan).

"Klub yang tak membayar gaji pemain sampai akhir Maret, akan dicoret dari kompetisi. Jika kompetisinya yang dihentikan, kasihan klub-klub lain yang tidak ada masalah," kata pejabat sementara Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto.

Haryo menjelaskan pihaknya akan membicarakan masalah itu dengan PT Liga Prima Indonesia dan PT Liga Indonesia.

"Semoga draftnya rampung pada akhir Januari ini," imbuh dia.

Terkait sanksi tersebut, Haryo mengaku sudah membicarakannyadengan Ketua Umum KPSI, La Nyalla Mattalitti. "Pak La Nyala sepakat. Cuma tinggal nunggu mekanisme dan waktunya," kata Haryo mengungkapkan.

Divisi Legal APPI, Riza Hufaida menyatakan pihaknya akan terus memantau konsistensi BOPI terkait penyelesaian masalah ini.

"Kami dijanjikan setiap klub harus menuntaskan tunggakan gaji seratus persen sampai akhir Maret mendatang. Jika ada yang menunggak BOPI harus berani mensetop klub tersebut," tegas dia.

Hingga kini, APPI masih menyesalkan terbitnya izin kompetisi LSI. Padahal, menurut Riza, persoalan gaji dan timnas belum terselesaikan. Alasan itulah yang membuat APPI menuntut peninjauan kembali izin tersebut.

Read more


Sepuluh Catatan Terburuk Timnas Sepakbola Indonesia Sepanjang Sejarah




Catatan hasil-hasil ini juga tidak dimaksudkan untuk menghujat, melainkan dilakukan dengan semangat pembelajaran dari pengalaman yang sudah dialami Indonesia. Sepakbola tidak melulu soal kemenangan, tetapi juga bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan.
1. Mogok di debut regional, vs Thailand 1-1, SEA Games 1977
Untuk kali pertama Indonesia berpartisipasi di pesta olahraga negara Asia Tenggara, SEA Games. Di cabang sepakbola, Indonesia disematkan status favorit karena sudah langganan tampil di turnamen antarnegara seperti Merdeka Games, Piala Raja Thailand, atau Piala Presiden Korea Selatan. Status favorit kian lantang ketika Indonesia mampu mengalahkan tuan rumah Malaysia 2-1 pada laga debut SEA Games. Setelah laga itu, skuad Indonesia menuding kubu tuan rumah menerapkan strategi tidak sportif dengan jadwal ketat. Puncaknya terjadi ketika di laga semi-final Indonesia memprotes kepemimpinan wasit Othman Omar, asal Malaysia, yang dianggap berat sebelah. Pemain Indonesia berkelahi dengan Thailand dan wasit menghentikan pertandingan pada menit ke-60 pada kedudukan 1-1. Indonesia menolak melanjutkan laga sehingga panitia memberikan kemenangan kepada Thailand. Indonesia pun melanjutkan protes dengan mogok bertanding pada pertandingan perebutan medali perunggu melawan Burma.
2. Super-Mokh membungkam Senayan, vs Malaysia 0-1, SEA Games 1979
Setelah kasus mogok pada partisipasi debut, Indonesia berhasil melaju ke babak puncak SEA Games 1979 yang digelar di kandang sendiri. Ratusan ribu pasang mata memadati Senayan berharap Indonesia mampu melengkapi gelar juara umum dengan medali emas cabang primadona, sepakbola. Apalagi musuh di laga puncak adalah seteru abadi, Malaysia. Harapan masyarakat Indonesia musnah di kaki penyerang legendaris Harimau Malaya, Mokhtar Dahari. Memanfaatkan kecerobohan Ronny Pattinasarany, pemain berjuluk Super-Mokh itu berhasil membobol gawang Ronny Paslah pada menit ke-21. Indonesia gagal membalas sepanjang sisa pertandingan dan rivalitas dua negara tetangga ini pun kian dalam.
2. Raksasa melawan liliput, vs Fiji 3-3, Kualifikasi Piala Dunia 1982
Indonesia tak mampu mengalahkan Fiji, negara seukuran provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam dua pertemuan pada kualifikasi Piala Dunia 1982. Tergabung di Sub Grup A kualifikasi Piala Dunia 1982 bersama Selandia Baru, Australia, Taiwan, dan Fiji, Indonesia nyaris saja terhempas menjadi juru kunci. Hasil buruk dibukukan pada empat laga pertama ketika dibekuk Selandia Baru 2-0 dan 5-0, kandang dan tandang, menyerah 2-0 dari Australia di Melbourne, dan bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Fiji. PSSI memutuskan mengganti pelatih Harry Tjong dengan Endang Witarsa. Di Senayan, dua hari sebelum melawan Fiji, seperti dilansir Tempo, manajer Syarnoebi Said akan menyuruh pemain Indonesia bersumpah guna menepis kecurigaan kemungkinan disuap. Di lapangan, Indonesia sempat unggul 3-1 sebelum akhirnya disamakan 3-3 oleh Fiji hingga pertandingan berakhir. Beruntung Indonesia selamat dari posisi juru kunci setelah menaklukkan Australia 1-0 pada laga pamungkas yang sudah tidak menentukan.
4. Antiklimaks Garuda 1, vs Thailand 0-7, SEA Games 1985
Hanya empat bulan setelah sukses menjuarai Sub Grup B kualifikasi Piala Dunia 1986 dan hanya kalah dari Korea Selatan yang lolos ke Meksiko, Indonesia tidak tampil dengan standar yang sama di SEA Games di Thailand. Padahal Indonesia tampil dengan sisa-sisa skuad Garuda 1 yang berlatih khusus di Brasil. Bedanya, Bertje Matulapelwa ditunjuk menjadi pelatih menggantikan Sinyo Aliandoe. Pada partisipasi kali ini, Indonesia hanya mampu bermain imbang sekali dalam empat pertandingan. Puncaknya adalah kekalahan telak 7-0 dari tuan rumah Thailand di semi-final. Usai SEA Games, Bertje tetap dipercaya PSSI menangani timnas. Seperti diketahui, Bertje kemudian sukses membawa Indonesia menempati peringkat keempat Asian Games 1986. Kegagalan SEA Games rupanya menjadi pelecut Indonesia untuk melaju jauh di Asian Games dan kemudian sukses menjuarai SEA Games 1987 yang digelar di Jakarta.
5. Gol bunuh diri Mursyid Effendy, vs Thailand 2-3, Piala Tiger 1998
Untuk menghindari tuan rumah sekaligus favorit Vietnam di semi-final, Indonesia dan Thailand “menolak” menang pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A. Kedua tim sudah dipastikan lolos ke semi-final, tetapi hasil imbang saja sudah cukup bagi Thailand untuk menempati posisi runner-up dan terhindar dari laga melawan Vietnam. Ketidakseriusan memuncak usai jeda. Indonesia memimpin dua kali sebelum selalu disamakan Thailand. Puncaknya, pada menit ke-90 Mursyid Effendi melesakkan bola ke dalam gawang sendiri! Thailand menang 3-2 dan berhadapan dengan Vietnam di semi-final. Ketua Umum PSSI Azwar Anas menyambut kepulangan timnas di bandara dan sambil berlinang air mata menyatakan pengunduran diri karena insiden memalukan itu. Setelahnya, Mursyid juga mendapat sanksi larangan bermain untuk timnas seumur hidup oleh FIFA.
6. Antiklimaks di Negeri Tirai Bambu, vs Cina 0-5, Piala Asia 2004
Bersama pelatih Bulgaria yang senantiasa didampingi penerjemah bahasa Indonesia, Ivan Kolev, membawa Garuda mengejutkan Asia dengan menundukkan Qatar 2-1 pada laga perdana Grup A Piala Asia 2004. Hasil tersebut menyebabkan Qatar memecat pelatih Philippe Troussier. Optimisme pun melambung karena minimal Indonesia membutuhkan satu poin tambahan melawan Cina dan Bahrain pada dua laga susulan. Nyatanya, Indonesia tampil lesu pada laga kedua menghadapi tuan rumah Cina. Alex Pulalo mendapat kartu merah pada menit ke-29 dan Garuda menyerah 5-0. Pada laga terakhir Indonesia dikalahkan Bahrain 3-1 dan gagal masuk delapan besar. Kolev kemudian tidak melanjutkan tugas sebagai pelatih dan digantikan oleh Peter Withe untuk Piala AFF tahun yang sama. Tim besutan Withe, dengan mengandalkan bintang baru seperti Boaz Solossa dan Ilham Jayakesuma, tampil mempesona di turnamen tersebut.
7. Blunder Garuda Muda, vs Suriah 0-7, kualifikasi Piala Dunia 2010
Gairah publik meningkat setelah penampilan Indonesia di Piala Asia 2007 yang terbilang memuaskan meski gagal lolos ke babak perempat-final. Semangat melaju jauh di kualifikasi Piala Dunia pun mengapung ketika berhadapan dengan Suriah di babak eliminasi. Apa lacur, 9 November, Indonesia harus mengakui keunggulan tim tamu 4-1. Merasa tak lagi punya peluang, Indonesia mengirimkan tim U-23 yang disiapkan mengikuti SEA Games 2007. Kebijakan itu terbukti menjadi blunder. Garuda Muda menyerah 7-0 di Damaskus dan gagal total di Nakhon Rachasima, Thailand. Pelatih Ivan Kolev yang dipuja-puja saat Piala Asia pun sontak kehilangan kepercayaan PSSI dan digantikan dengan Benny Dollo di awal 2008.
8. Tersandung di Bukit Jalil, vs Malaysia 0-3, leg pertama final Piala AFF 2010
Sejengkal lagi perjuangan Indonesia mengakhiri puasa gelar sejak 1991 akan terwujud di Piala AFF 2010. Indonesia selalu menang dalam tiga pertandingan penyisihan grup dan dua laga semi-final melawan tim kejutan Filipina. Lawan di laga puncak adalah Malaysia, tim muda yang ditelan 5-1 pada laga pembuka di Senayan. Dengan segala sorotan dan eksploitasi terhadap tim asuhan Alfred Riedl, termasuk dengan kegiatan tim mengikuti pengajian sebelum laga final, Indonesia tersandung di Bukit Jalil. Malaysia mengejutkan dengan kemenangan 3-0 dan hasil itu hanya mampu dibalas 2-1 pada laga kedua di Senayan beberapa hari berselang. Harapan publik untuk berprestasi pun kembali pupus. Enam bulan setelah turnamen, terjadi pergantian kepemimpinan PSSI dan Riedl secara kontroversial dipecat untuk digantikan dengan Wim Rijsbergen.
9. Skandal Senayan, vs Yugoslavia Selection 2-3, Laga eksebisi
Almarhum Tony Pogacnik tercenung setiap kali ditanya wartawan tentang peristiwa memalukan yang terjadi di tengah persiapan Indonesia menghadapi Asian Games 1962 di negeri sendiri. Persiapan untuk cabang sepakbola digelar serius dengan menggelar pelatnas dan membentuk dua tim, Banteng dan Garuda. Sejumlah laga ujicoba digelar, antara lain menghadapi Torpedo Moskwa dan Yugoslavia Selection. Pada kekalahan 3-2 melawan Yugoslavia Selection disinyalir sejumlah pemain timnas menerima suap. Pogacnik bahkan sampai berlinang air mata ketika kepolisian memeriksa dan menahan beberapa pemain atas tuduhan tersebut. Pada akhirnya, Pogacnik terpaksa membentuk tim yang sama sekali baru. Di Asian Games, Indonesia gagal terbang tinggi dan tersisih di penyisihan grup.
10. Tragedi Manama, vs Bahrain 0-10, Kualifikasi Piala Dunia 2014
Terakhir, tentu saja hasil yang baru saja terjadi di pertandingan terakhir kualifikasi menuju Brasil 2014. Tak lagi punya peluang, ditambah dengan masalah dualisme kompetisi, PSSI memberangkatkan tim yang hanya diisi para pemain dari kompetisi legal. Wim Rijsbergen tidak lagi menjadi pelatih dan Aji Santoso dipercaya menukangi tim. Hasil buruk rupanya merusak laga debut Aji serta sebagian besar para pemain di ajang internasional. Kekalahan 10-0 di Manama ini merupakan yang terbesar dialami Indonesia sepanjang sejarah, melampaui rekor 9-0 ketika dikalahkan Denmark pada 1974.

source : http://id.olahraga.yahoo.com/news/spesial-sepuluh-hasil-buruk-indonesia-sepanjang-sejarah-141500943--spt.html

Read more


Sejarah Brajamusti




Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari ‘Brayat Jogja Mataram Utama Sejati’.
Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa.
Maksut dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepakbola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga

source : http://junedoyisam.wordpress.com/2012/03/09/sejarah-brajamusti/

Read more


Sejarah Spartack




Suporter Padang Anak dan RanTAu Cinta Kabau Sirah (SPARTACKS) adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau yang lebih dikenal dengan sebutan “SPARTAN” adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, kekerabatan alam Minangkabau. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan SPARTACKS akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.
Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok suporter lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya kelompok suporter yang telah ada, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka SPARTACKS memiliki cara atau ciri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi SPARTACKS untuk terus eksis selama SEMEN PADANG FC masih ada (akan slalu ada).
Keanggotaan SPARTACKS yang terus berkembang, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan SPARTACKS. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter SPARTACKS. Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga yang selalu cinta damai.
SPARTACKS murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para suporter dari golongan grass root (arus bawah). Dalam pandangan SPARTACKS, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan. Intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan SPARTACKS ingin dan akan selalu menjadi pemain ke-12 bagi SEMEN PADANG FC!!!
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, kontribusi Jorong-jorong SPARTACK’S yang saat ini sudah mulai tersebar di berbagai daerah dan wilayah di Indonesia, seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya SPARTACKS untuk ke depan nya dan selamanya.

source : http://junedoyisam.wordpress.com/2012/03/10/sejarah-spartack/

Read more


Sejarah The Jak Mania




The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.
Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.
Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.
Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.
Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.
Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).
Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

source : http://junedoyisam.wordpress.com/2012/02/02/sejarah-the-jak-mania/

Read more


Sejarah Viking Bandung




Viking persib adalah supporter Indonesia dari Persib Bandung yang telah berdiri sejak tahun 1993. Anggota Viking sendiri telah berkembang kurang lebih 40,000 orang yang tersebar di lebih dari 50 kota di sekitar Jawa Barat dan Banten. Viking persib adalah supporter terbesar, terhebat di seluruh Indonesia.
Periode 1993-1998
Bermula saat sekelompok bobotoh fanatik PERSIB yang biasa“menghuni” tribun selatan mencetuskan ide untuk menjawab totalitas “sang idola” PERSIB Bandung di lapangan dengan sebuah totalitas dalam memberi dukungan, maka setelah melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama VIKING PERSIB CLUB.. Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club. Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk. Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I — tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya. Viking dimasa ini masihlah sangat tradisional dan belum menunjukkan geliat sebagai sebuah organisasi yang utuh secara profesional, bahkan pada awalnya mereka tidak mempunyai homebase dan menjadikan halaman sekretariat PERSIB di Jalan gurame sebagai tempat berkumpul. Seiring waktu kehadiran mereka yang merajai tribun selatan pun mulai dikenal dan diakrabi bobotoh, banyak pula yang berminat untuk menjadi bagian dari Viking, pendaftaran anggota pun mulai dibuka lebar.
Periode 1999-2004
Diperiode ini, Viking mengalami penambahan anggota yang cukup signifikan, bahkan karena saking banyaknya anggota maka para pimpinan Viking pun merasa bahwa tribun selatan sudah tak mampu lagi menampung jumlah anggota yang rutin menyaksikan pertandingan PERSIB secara langsung di Siliwangi, akhirnya tribun timur pun menjadi pilihan, terhitung sejak liga Indonesia VI, Viking mulai “hijrah” ke tribun timur dan menunjukkan eksistensi serta dukungan dari tribun dengan “view” yang lebih nyaman dan kapasatitas tempat duduk lebih besar.
Diperiode ini pulalah, tepatnya medio 2002-2003, Viking mengalami sebuah momentum penting saat Yudi Baduy sang sekretaris umum mulai sibuk dengan rutinitas dan pekerjaannya sehingga Viking membutuhkan darah segar untuk tetap menjaga dinamika roda organisasi, dan masuklah Budhi Bram, keterlibatannya bersama Viking dimulai saat yang bersangkutan menggarap album Kompilasi yang pertama. Seiring waktu, akhirnya Budhi Bram resmi menjabat sebagai sekretaris umum Viking yang baru.
Pada masa ini pulalah Viking yang tetap di pimpin oleh dwitunggal Herru Joko sang ketua umum dan Sang Panglima,Ayi Beutik mulai tumbuh sebagai organisasi yang sesungguhnya, seluruh potensi organisasi pun terus dioptimalkan untuk mendatangkan manfaat bagi PERSIB dan Viking sendiri. Viking dengan jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang mulai dilirik oleh berbagai perusahaan dan menjalin beberapa kerjasama dalam event-event besar. Tercatat berbagai perusahaan, mulai dari rokok, selular hingga clothing pernah menjalin kerjasama dengan Viking Persib Club.
lama kelamaan aksi Viking tak hanya sekedar bersorak di stadion, namun aktivitasnya mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, seperti bakti sosial, sunatan masal, kompetisi-kompetisi kreatif dll. Dimasa ini pulalah Viking mulai menjalin simpul-simpul signifikan dengan pihak-pihak yang strategis, seperti walikota Bandung dll.
Periode 2005-2009
Dimasa ini Viking semakin mapan dan dewasa, bahkan sisi komersil pun mulai teroptimalkan secara elegan. Lihat saja kelahiran Viking Persib fanshop yang bergerak dibisnis properti supporter, ataupun album digital dan bisnis RBT serta website resmi http://www.vikingpersib-club.com yang digarap oleh Viking, semakin menunjukkan ke-profesionalan organisasi ini. Jangan lupakan pula kehadiran PERSIB magz yang fenomenal dan sempat mewarnai dunia media soporter ditanah air dan berganti nama menjadi majalah
Idealisme Viking Persib Club
Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.
Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.
Keanggotaan Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga ataupun geng”
Viking Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, …… intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB.
Pada saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib, hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.
Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima — Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja, karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, …… kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini.

source : http://junedoyisam.wordpress.com/2012/02/04/sejarah-viking-bandung/

Read more


Sejarah Bonek



Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS). Di persepak bolaan Indonesia, bonek banyak digambarkan sebagai pendukung yang sering membuat kerusuhan, dari mulai tidak membayar tiket kereta api, sampai bentrok dengan aparat keamanan dan pendukung kesebelasan lawan.
Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989,[rujukan?] untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa.[rujukan?] Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya – Persija, tidak ada kerusuhan apapun.
Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang.
Beberapa peristiwa kekacauan yang disebabkan “Bonek mania” antara lain adalah kerusuhan pada pertandingan Copa Dji Sam Soe antara Persebaya Surabaya melawan Arema Malang pada 4 September 2006 di Stadion 10 November, Tambaksari, Surabaya. Selain menghancurkan kaca-kaca di dalam stadion, para pendukung Persebaya ini juga membakar sejumlah mobil yang berada di luar stadion antara lain mobil stasiun televisi milik ANTV, mobil milik Telkom, sebuah mobil milik TNI Angkatan Laut, sebuah ambulans dan sebuah mobil umum. Sementara puluhan mobil lainnya rusak berat. Atas kejadian ini Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman (sebelum banding) dilarang bertanding di Jawa Timur selama setahun kepada Persebaya, kemudian larangan memasuki stadion manapun di seluruh Indonesia kepada para bonek selama tiga tahun.
Sekitar Agustus 2006, bonek dijatuhi sanksi lima kali tidak boleh mendampingi timnya saat pertandingan away menyusul ulah mereka yang memasuki lapangan pertandingan sewaktu Persebaya menghadapi Persis Solo di final divisi satu. Ironisnya, tahun 2005, Persebaya justru rela dihukum terdegradasi ke divisi satu gara-gara mundur di babak 8 besar. Pihak klub beralasan untuk melindungi bonek agar tidak disakiti.
Namun tidak selalu Bonek bertindak anarkis ketika kesebelasan Persebaya kalah. Tahun 1995, saat Ligina II, Persebaya dikalahkan Putra Samarinda 0 – 3 di Gelora 10 November. Tapi tidak ada amuk Bonek sama sekali. Para Bonek hanya mengeluarkan yel-yel umpatan yang menginginkan pelatih Persebaya mundur.
Saat masih di Divisi I, Persebaya pernah ditekuk PSIM 1 – 2 di kandang sendiri. Saat itu juga tidak ada aksi kerusuhan. Padahal, jika menengok fakta sejarah, hubungan suporter Persebaya dengan PSIM sempat buruk, menyusul meninggalnya salah satu suporter Persebaya dalam kerusuhan di kala perserikatan dulu.
Beberapa kritik mengatakan citra buruk Bonek lebih banyak dibentuk oleh opini masyarakat. Hal ini dikarenakan karena setiap bonek pasti tidak membeli tiket masuk pertandingan dan selalu menjarah dagangan orang berjualan. Dan hal inilah yang membuat bonek lebih terlihat seperti penyakit yang sangat menakutkan yang harus dihindari.

Source :  Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Read more


Sejarah Pusamania

Bagaimana PUSAMANIA Lahir ?



Orang Samarinda semua atau bisa disebut hampir semua tahu apa itu PUSAMANIA, sekumpulan orang yang selalu hadir dimanapun ada pertandingan sepak bola di kota Samarinda , apalagi yang bermain adalah Ps. PUSAM pada periode Tahun 90 an dan Ps. Persisam Putra di era 2000 an ini .
Apa sih PUSAMANIA itu ? bagaimana dia tercipta dan bermetamorfosis dengan zaman hingga menjelma menjadi kekuatan yang benar banar solid dalam membentengi persepak bolaan Samarinda.
Berawal dari mantan pemain nasional Bambang Nurdiansyah yang bergabung dengan Ps. Putra Mahakam ( PUMA ) pada medio tahun 1994 saat Kompetisi masih berlabel Kompetisi KODAK GALATAMA 1994/1995. Bambang sempat terkejut di kota yang relatif kecil pada waktu itu dan jauh dari hangar bingar sepak bola Indonesia ternyata virus sepak bola tumbuh subur di kota Tepian ini. Pada Tahun ini terjadi perubahan elementer pada tubuh managemen Ps.Putra Mahakam , yaitu Ps. Putra mahakam berubah nama menjadi Ps. Putra Samarinda .
Samarinda bukan Surabaya , Makassar atau Medan yang populasi penduduknya memang padat , tapi soal dukungan terhadap team sepak bola di kotanya tidak kalah dengan Kota-kota “Produsen” sepak bola tersebut.
Berawal dari diskusi kecil antara Mas Bambang begitu dia akrab disebut, dengan Suriansyah ( Team Manager Ps.Putra Mahakam ) dan Tommy Ermanto P ST di hotel Mesra Internasional Samarinda . Mas Bambang banyak berbagi pengalaman dengan kami pada malam itu , tentang suka duka sebagai pemain , cacian dan pujian yang sudah pernah diterimanya sebagai Pemain sepak bola , dan tanpa sengaja Dia bercerita tentang kelompok supporter milik Ps, Pelita Jaya, team yang lama dibelannya yaitu THE COMANDOS .
Pada sekitar Tahun 1994 di tanah air ini belum banyak kelompok supporter yang terbentuk , setahu penulis waktu itu yang sudah ada dan beken adalah BONEK Surabaya , tetapi pada waktu itu apakah BONEK sudah berupa organisasi supporter atau baru berupa sebuah PERILAKU yang di Label-kan sebagai merek pada pendukung team PERSEBAYA belum terlihat jelas.
Juga team-team besar lainya pada saat itu seperti Persib Bandung, PSIS Semarang,PSM Ujung Pandang dll sudah memiliki kelompok pendukung yang besar tetapi belum terorganisir seperti sekarang ini .
The Comandos harus diakui saat itu adalah pendobrak lahirnya kelompok supporter yang dikelola secara professional , tapi sayang sekarang ini sudah tak terlihat puing-puing reruntuhan The Comandos ini .
Tak bisa dipungkiri , The Comandos memberi inspirasi pada penulis pada waktu itu , kenapa hal ini tidak bisa dibuat di Samarinda ? . Ide dilemparkan di forum kecil itu oleh penulis , gayung bersambut …… hasilnya ? harus dibentuk kelompok supporter di Samarinda sebagai pendukung dan salah satu tiang penopang Ps. Putra Samarinda . Dan dipakai nama PUSAMANIA, sebagai kepanjangan dari Putra Samarinda Mania
Dan tak kalah penting malam itu juga disepakati dibentuk pula Sekolah Sepak Bola (SSB ) Putra Samarinda , sebagai pilar pembinan pemain muda untuk Ps. Putra Samarinda.
Tahun 1994 adalah era penting bagi pondasi persepak bolaan Samarinda , karena di tahun ini terbentuklah PUSAMANIA dan SSB Putra Samarinda ( PUSAM) dan nama Ps. Putra Mahakam berubah menjadi Ps. Putra Samarinda ( PUSAM ).
Terbentuknya PUSAMANIA dan SSB PUSAM mendapat dukungan penuh dari para petinggi Sepak Bola KalTim , diantaranya H Harbiansyah H (Big Boss Putra Samarinda), (Alm) Lamtana ( SEKUM PENGDA PSSI KALTIM ) , Bp. H A Waris Husain ( Walikota Samarinda waktu itu ).
Bagi mereka berdirinya PUSAMANIA dan SSB PUSAM adalah sesuatu hal yang baru di Samarinda dan diharapkan memberikan terobosan baru bagi peningkatan prestasi persepak bolaan di Samarinda .
Di Stadion segiri tiap sore selalu ramai masyarakat yang menonton team Putra Samarinda ( PUSAM ) latihan , dalam kumpulan itu ada satu komunitas yang paling fanatic dalam mendukung team PUSAM , diantaranya adalah Tommy Ermanto , Gusti Faisal , H Andang, Adi Karya SE , Misnadi alias Budi , H Iskandar , ( Alm) Ramli SH ( Dosen Untag ) , Syaiful Anwar . inilah nama-nama pentolan dari berdirinya PUSAMANIA.
Ide lahirnya PUSAMANIA disampaikan pada masyarakat terutama komunitas fanatic Samarinda dan respon nya sangat luar biasa karena hal inilah yag selama ini mereka tunggu untuk menunjukan jati diri sebagai supporter Samarinda, tanpa di komando lagi semua foot ball lover Samarinda bergabung lebur dalam tubuh PUSAMANIA.
Sebagai organisasi yang baru berdiri perlu seorang pemimpin yang berpengalaman untuk menakhodai Pusamania , Saat itu didaulat Adi Karya SE sebagai ketua dan wakilnya Tomy Ermanto P ST .
Hajat pertama Pusamania adalah saat Tour Ps. PUSAM ke Bontang melawan Ps PKT Bontang pada KODAK GALATAMA 1994/1995 , dan ditunjuk sebagai KORLAP pada even itu adalah H Iskandar dengan kaos dadakan warna putih dan disablon sendiri seadanya karena saat itu Pusamania belum mempunyai warna kebangsaan sama dengan Ps.PUSAM karena saat itu semua Team peserta Kompetisi Liga kaos teamnya diberi oleh sponsor dari PSSI yang terkadang tiap tahunya wrana yang di dapat Ps. PUSAM tidak sama , walaupun saat itu Ps.Pusam dari zaman Ps. Putra Mahakam lebih banyak menggunakan warna Kaos team Kuning kombinasi Merah. Jadi dalam sejarah Ps. Putra Samarinda tidak pernah ada warna kaos team biru merah di team sepak bola Samarinda dari zaman dulu sampai sekarang !
Kenapa Ps. PUSAM dan PUSAMANIA menggunakan warna Orange sebagai warna kebangsaanya ?……
Warna Orange adalah pemberian Allah Swt ………. Kenapa begitu ? karena saat itu tidak ada seorangpun di Samarinda ini yang menentukan warna itu .
Berawal dari Kompetisi Liga Dunhill Th 1995/1996 , seperti biasa kaos diberi oleh pihak sponsor Dunhill , pihak Klub diminta mengirimkan formulir untuk warna kaos team , Ps. PUSAM mengirimkan warna Kuning seperti biasa. Tapi apa yang di dapat ?….. Ternyata warna Orange yang diterima Ps. PUSAM . Jadilah warna Orange sebagai Icon Team PUSAM sampai saat ini dan sudah menjadi legenda kota Samarinda ,bahkan mengalami masa kejayaanya pada era Kompetisi Liga Kansas Th 1996/1997 dan 1997/1998 dengan pemain kebanggaanya “ Trio Kamerun “ , Roger Milla, Ebwelle Bertin dan Mahouve Marcel .
PUSAMANIA Bagaimana ?… So pasti sama dengan Induknya , pake warna Orange sampai saat ini dan mungkin sampai kiamat .
Ujian pertama bagi Pusamania dialami pada kompetisi Liga Kansas Th 1996/1997 , saat Terjadi Tragedi Amuk Massa Pusamania pada waktu Ps. PUSAM menjamu Persegres Gresik dengan skor akhir 4-0 untuk PUSAM.
Seluruh vasilitas Kota di sekitar Stadion Segiri hancur total karena amuk massa akibat kesalah pahaman antara supporter dan aparat keamanan .
Segenap pengurus Pusamania sendiri menjadi terhenyak. Ternyata organisasi ini telah menjadi sedemikian besar dan memiliki kekompakan serta kekuatan yang tak terduga , walaupun sayangnya kekuatan ini terlampiaskan untuk hal yang Kontra Produktif . Tak urung Bp. H Lukman Said ( Walikota Samarinda saat itu ) dan segenap jajaran keamanan di Samarinda mengeluarka ultimatum “ Bubarkan Pusamania “. Pusamania merespon, “Bahwa Pusamania dibentuk karena kehendak Allah Swt dan masyarakat bukan dibentuk oleh pejabat untuk suatu kepentingan , maka tidak ada satu orangpun yang berhak membubarkanya siapapun dia dan apapun jabatanya “ !
Akhirnya negosiasi dilakukan antara pihak Muspida Samarinda dan Pusamania guna mencari solusi terbaik agar hal ini tidak terjadi lagi kota tercinta . Pusamania telah membuktikan eksistensinya mampu bangkit dari keadaan sulit dan dari intimidasi dari pihak manapun guna menjaga eksistensi persepak bolaan Samarinda .
Pelajaran pertama yang sangat berharga dan evaluasi besar-besaran dilakukan di tubuh Intern organisasi dan akhirnya disepakati untuk jabatan Ketua Pusamania dari Adi Karya SE diserahkan kepada Tommy Ermanto P ST , disamping pemberdayaan Korwil-Korwil dan Korlapnya.
Noda ini kami anggap sebagai dosa besar Pusamania terhadap kota tercinta Samarinda dan pasti akan kami tebus kesalahan ini .
Berbicara masalah hal buruk tentunya tidak adil tanpa membicarakan jasanya . tanpa bermaksud membanggakan diri , masih eksisnya Persisam Putra saat ini tak bisa dilupakan begitu saja jasa Pusamania.
Selama masih bernama Ps. PUSAM beberapa kali team ini terancam bubar karena masalah dana yang saat itu tak pernah dibantu oleh PEMKOT Samarinda kalaupun ada jumlahnya mungkin jauh dari harapan . Di saat inilah Pusamania berperan dengan melakukan penekanan-penekanan kepada pihak yang berkompeten membantu Ps. PUSAM sehingga team ini masih bisa bertahan .
Dan puncaknya pada Tahun 2003 ketika nasib Ps. PUSAM sudah tidak bisa lagi ditolong dan Big Boss Ps. PUSAM H Harbiansyah H menghibahkan Ps. PUSAM kepada masyarakat Samarinda dalam hal ini untuk di Merger dengan Persisam , dimana penulis sendiri adalah salah satu dari pengurus Persisam dari Pusamania yang turut mengantar proses merger ini bersama pengurus-pegurus lainya sebagai bentuk penyelamatan sepak bola Samarinda .
Terbukti Pusamania telah berhasil membentengi persepak bolaan Samarinda dari jurang kehancuran sehingga masyarakat Samarinda sampai saat ini masih bisa menyaksikan Team Persisam Putra berlaga di Liga Indonesia. Inilah salah satu karya yang bisa dipersembahkan oleh Pusamania bagi masyarakat Samarinda .
Semoga karya-karya nyata dari segenap pengurus dan anggota The Republic Orange Pusamania bisa bermanfaat bagi seluruh warga kota Samarinda Tercinta.
Hidup Samarinda………….Jayalah Persisam Putra…………….Bravo Pusamania……
Ditulis oleh :
Tommy Ermanto Pasemah, ST
selaku President Pusamania.

source : http://junedoyisam.wordpress.com/2012/02/10/sejarah-pusamania/

Read more


Arema Noise - Suara Bising Untuk Mendukung Arema

Ditulis Oleh WeAremania     
 
http://wearemania.net/images/berita/2011_02/2010_02_15_aremanoise_1.jpg


Wearemania.net - Arema Noise yang identik dengan kebisingan ternyata mampu membuat kebisingan menjadi sebuah alunan musik yang enak didengar

Dalam suatu pertandingan sepak bola sebuah klub takkan lepas dari suporter yang selalu setia mendukung timnya ketika bertanding, dengan segala kreatifitasnya Aremania selalu menyanyikan lagu lagu yang disertai dengan alunan genderang musik untuk memberikan suntikan spirit bagi pemain pemain Arema Indonesia.

Setiap kali kita melihat pertandingan Arema Indonesia baik langsung distadion maupun ketika ditayangkan di televisi pasti kita sering mendengar nyanyian - nyanyian yang sering dinyanyikan para supporter Aremania untuk memberikan suntikan spirit bagi pemain Arema Indonesia.


Nyanyian yang sering dinyanyikan oleh Aremania sangat kompak apalagi diiringi dengan gerakan gerakan yang atraktif serta hentakan sner dan bass drum layaknya 1 kompi prajurit yang mau berperang sehingga sebagian dari kita yang mendengar dan melihat bisa terhipnotis oleh semua itu.

Alunan serta hentakan sner dan bass drum yang berirama mengikuti komando dari sang dirijen bisa memberikan semangat tersendiri bagi suporter dan pemain yang bertanding, seperti yang dilakukan salah satu suporter Aremania yang menamakan dirinya Arema Noise.



Arema Noise pertama kali berdiri pada 8 Januari 2009 dan terbentuk dari sekumpulan pecinta musik rock yang ingin memberikan support terhadap tim kesayangannya Arema Indonesia melalui musik ketika bertanding. Nama Arema Noise sendiri identik dengan kebisingan namun kebisingan itu oleh Arema Noise mampu dibuat alunan musik yang enak didengar.

Ketika mendukung timnya Arema Indonesia bertanding di stadion Kanjuruhan Arema Noise selalu menempati tribun papan score dan berdampingan dengan Aremania 87 untuk memberikan irama ketika para suporter Aremania memulai menyayikan lagu lagu yang bisa memberikan support para pemain.

Dengan segala kreatifitas yang ditunjukkan oleh para suporter Aremania seperti Arema Noise tetap selalu ada dan loyalitas tanpa batas untuk selalu mendukung Arema Indonesia. Salam Satu Jiwa, Arema Indonesia!!! (fiky)

Read more


Profil Aremania Bogor Berkarakter

Ditulis Oleh WeAremania     
 
http://wearemania.net/images/berita/2011_02/2011_02_26_aremania_bogor_1.jpg

Wearemania.net - Bukan Arema dimana yang pasti Aremania mendukung dimanapun Arema berlaga..kata sam Arief

Memang benar Arema tidak kemana-mana tapi ada di mana-mana termasuk aremania yang berada di kota hujan bogor. Aremania Bogor Berkarakter begitulah mereka manamakan diri, mulai resmi tebentuk tanggal 26 Mei 2010 yang ditandai dengan tour Batavia waktu arema juara liga Indonesia 30 mei 2010.

Aremania bogor merupakan kumpulan anak-anak malang yang bekerja di bogor yang senang dengan sepak bola jumlah terdaftar sampai saat ini kurang lebih 50 orang yang berasal dari Tumpang, Celaket, Poncokusumo, Bululawang dan tempat lain. Ada juga anak-anak dari bogor sendiri selain juga luar Malang seperti Jember, Blitar Padang dan Purbalingga, mereka ikut dalam wadah Aremania Bogor karena mereka senang melihat kekompakan arek malang dalam berteman dan sportif.

Kegiatan yang rutin diadakan adalah pertemuan bulanan, tabungan untuk mudik, futsal dan ada acara khusus seperti tour, sahur on the road waktu bulan puasa. Sampai saat ini stuktur kepengurusanya belum ada karena mereka dalam paguyubpan ini punya motto satu rasa satu kata sehingga diharapkan nantinya kalau ada acaraacara yang diadakan aremania bogor ini tidak saling melempar tanggung jawab semua dikerjakan bersama-sama.


Untuk sementara base camp aremania bogor di rumah Mas Bram yang berasal dari blitar di Cluster Cimanggu Hijau, kadang juga berkumpul di Sam Rudi di Patiasri juga kadang di rumah bakso Tahes di jalan Pajajaran Bogor.

Waktu piala AFF kemarin aremania bogor selalu aktif menonton untuk memberikan suport kepada timnas karena disitu ada pemain arema, ada juga cerita kurang mengenakkan waktu aremania tour Batavia tanggal 9 januari 2011 rombongan aremania bogor waktu pulang angkutan umum yang ditumpangi di rusak oleh anak bogor yang mendukung persib bandung atau Viking.


Harapan Aremania bogor kepada tim arema semoga tetap eksis di liga Indonesia, kalau saat ini arema ikut LPI ya rugi karena saat ini LPI belum jelas juaranya akan mewakili Indonesia ke mana dan LPI tidak ada tim yang degradasi. Dan harapan terhadap aremania mari kita dukung tim arema dengan sportifitas yang tinggi tanpa anarki. Di kesempatan itu juga Tabloid Singo Edan juga dikenalkan dengan aremania bogor ada sam Idur, Arief, Okim, Ical, Bram dan masih banyak lagi yang ikut nimbrung di rumah sam Bram.
Selamat buat aremania Bogor teruslah berkreasi untuk mendukung tim AREMA SALAM SATU JIWA. ( Hans )

Read more


Stadion di Inggris Tanpa Pagar, Di Indonesia kenapa tidak bisa ya?



Dulu, stadion Inggris sama saja seperti stadion manapun. Menurut FIFA, harus ada pagar pembatas. Apalagi kalau mau dipakai buat hajatan besar dan resmi. Tapi Inggris kepentok masalah di tahun 1985.
Gara-garanya suporter Liverpool bikin rusuh di Belgia sewaktu final Liga Champions lawan Juventus. Soal ini bisa baca Tragedi Heysel.


Kalian pasti sudah tahu dengan kerusuhan yang dilakukan supporter Liverpool di Belgia sewaktu final Liga Champions lawan Juventus. Kerusuhan yang terjadi 29 Mei 1985 yang kemudian dikenal dengan Tragedi Heysel ini memakan korban jiwa 39 orang. Tragedi tersebut berdampak besar bagi sepakbola Eropa.
Ada kesalahan tentu ada sanksi. Soal kerusuhan, Eropa paling tegas. UEFA akhirnya melarang Liverpool main di Eropa selama 5 tahun. Eh uniknya, FA Inggris malah ikut nambahi hukuman. Bukan cuma Liverpool, tapi semua klub Inggris nggak boleh main di luar Inggris selama 5 tahun! Yang saya salut, nggak ada protes.
“Lho Liverpool yang salah, kok gue kena getahnya?” Semua pasrah. Ulah fans Liverpool (yang mabuk berat dan berkategori hooligans) benar-benar menampar muka sepakbola Inggris. Mereka sepakat introspeksi.
Hukuman FA nggak berhenti di situ. Ada banyak perubahan parameter keamanan lainnya.
Yang paling mencolok adalah menghilangkan pagar pembatas tribun penonton dan lapangan serta nggak boleh lagi ada tribun kelas berdiri (tanpa kursi) di seantero negeri. Di Eropa, setahu saya cuma Inggris Raya yang nggak menjual tiket tanpa kursi. Ini paling sering diprotes banyak blogger bola dari Inggris. Jelas banyak yang sewot karena tiket berdiri harganya murah meriah. Mirip tiket kereta ekonomi Perumka yang nggak ada nomor bangkunya itu. ;)
Tapi buat FA, kelas suporter berdiri justru pusatnya biang kerok. Jadi, sekarang ini semua stadion di Inggris tanpa pagar dan tidak menjual tiket bernomor kursi.
FA sempat dicap gila oleh publik. Ada pagar saja rusuh, apalagi ompong melompong?
Tapi FA memang organisasi berpengalaman. Ide mereka ternyata berhasil. Penghilangan pagar pembatas justru membuat dewasa suporter Inggris. FA juga bikin aturan buat mencatat identitas penonton yang masuk stadion. Sekali bikin rusuh, si suporter bakal di-bannedmasuk stadion di seluruh Inggris. Bahkan biasanya juga dikirim tembusan ke Eropa. Di dalam stadion juga nggak boleh terlihat pasukan polisi alias harus menyamar. Indikator sebuah pertandingan tertentu aman atau enggak, juga bisa dilihat dari jumlah aparat keamanan di stadion. Contoh nyata ada di sepakbola kita. :D
Balik ke soal stadion. Pasti nggak mungkin sepakbola Inggris adem ayem saja. Sebelum insiden itu, juga ada beberapa tawuran suporter. Dulu ada kasus “tendangan kung fu” Eric Cantona kepada suporter Crystal Palace di pinggir lapangan. Cuma, insiden kekerasan di sana bukan lagi kebiasaan atau tradisi. Suporter Inggris yang dulu sering bikin orang resah, sekarang justru relatif lebih santun. Bandingkan dengan tarkam Liga Indonesia.
Saya kadang berpikir, jika Inggris sukses dengan cara itu, apakah bola Indonesia juga bisa? Ayas cuman menjawab, mugo mugo ae iso.
Salam Saoe Jiwa

source : http://junedoyisam.wordpress.com/2012/03/24/stadion-di-inggris-tanpa-pagar-koq-iso-ya/

Read more

FOLLOWER

Sample Text

MENUNGGU KESUKSESAN ADALAH TINDAKAN BODOH YANG SIA - SIA

INFO Bermanfaat

--------AREMANIA UNEJ----------

--------AREMANIA UNEJ----------

Entri Populer

Translate

Blog Archive

Web hosting for webmasters