Refleksi 16 Januari

Wearemania.net - 
 
16 Januari 2008, sore hari mendung disertai hujan gerimis di kota Kediri menambah suasana magis di hari pertandingan perdana Babak 8 Besar antara Arema vs Persiwa dimana pada akhirnya terjadilah peristiwa besar yang kami kenal dengan "Tragedi Brawijaya Obong". Sebuah tonggak awal untuk sebuah pergerakan memperbaiki kualitas sepak bola negeri ini yang dikenal dengan Revolusi PSSI.

Bagi kami, peristiwa itu adalah patokan kilometer nol untuk memulai sebuah pergerakan/revolusi yang kami mulai dari dalam diri kami sendiri dan dari komunitas kami sendiri. Revolusi kebangkitan dari caci maki dan degradasi moral pasca teracuni oleh puja-puji atas sebuah penghormatan tertinggi.
16 Januari 2011, 3 hari pasca tragedi penyerangan kereta api yang ditumpangi Aremania di Kediri setelah mendukung Arema pada pertandingan melawan Persija. Tanggal dimana kami disibukkan untuk mengumpulkan dokumentasi atas fakta yang terjadi di lapangan dan saat itulah kami jadikan sebagai sebuah tonggak perlawanan kami atas sebuah tindakan anarki yang melekat dalam dunia suporter bola negeri ini, berikut dengan bumbu segala macam provokasi penebar benci. Maka dimulailah revolusi mulai dari diri sendiri dan dari komunitas kami sendiri untuk membangkitkan hingar-bingar kemeriahan dukungan Aremania yang mulai menurun kualitasnya. Dan kami pun mulai memikirkan konsep dukungan penuh kreativitas dan sportivitas yang sudah menjadi dasar Aremania.
16 Januari 2012, sebuah tanggal di musim terberat Arema dengan tajuk dualisme yang sudah menjadikan Arema sebagai komoditi berita sepak bola negeri. Dualisme Arema yang menjadi simbol sebagai gambaran adanya dualisme liga yang ada di negeri ini. Di tanggal ini, sebuah harapan akan kami apungkan agar segala permasalahan yang terjadi di tubuh Arema segera terselesaikan dengan cara arek-arek Malang, dengan demokrasi ala Aremania. Meskipun kami tahu bahwa hukum dan keadilan, legalitas dan legitimasi bisa kalian permainkan dan bisa dimiliki oleh orang-orang yang punya harta, kedudukan, dan jabatan. Akan tetapi bagi kami rakyat biasa yang disebut Aremania, yang kami punya hanya SATU JIWA.
Jangan rampas satu jiwa yang menjadi kebanggaan kami, kembalikan ke pada kami di tempat yang semestinya. Api yang membawa simbol kerusuhan sudah kami ganti dengan api kobaran semangat untuk selalu mendukung kebanggaan kami, jadi kami mohon kembalikan rasa-rasa yang hilang karena tragedi ini, biarkan kami rasakan kembali rasa senang ketika menang dan rasa susah ketika kalah. Jangan biarkan kami mati rasa dan jangan TABUkan demokrasi kami!
-here we are-

AREMANIA KEDIRI

source : http://www.wearemania.net/aremania/korwil-aremania/1434-refleksi-16-januari


0 komentar to "Refleksi 16 Januari"

Posting Komentar

FOLLOWER

Sample Text

MENUNGGU KESUKSESAN ADALAH TINDAKAN BODOH YANG SIA - SIA

INFO Bermanfaat

--------AREMANIA UNEJ----------

--------AREMANIA UNEJ----------

Entri Populer

Translate

Blog Archive

Web hosting for webmasters